Mungkin dapat juga dikatakan ‘tak kenal maka sempurna’.
Itulah salah satu sebab kenapa orang mengagumi orang lain. Bagaimana kita
memandang seseorang itu baik hanya pada awal pertemuan??
Ketika intensitas pertemuan menjadi sangat sering, hingga
bisa melihat dia setiap saat, disitulah mungkin kekaguman itu menjadi luntur.
Menjadikan hari-hari adalah biasa.
Tengoklah, saat kita bertemu seseorang yang terlihat
berwibawa, kata-katanya santun, teratur, dan
berilmu, pasti kita akan mengaguminya. Lalu, apakah ia benar menjadi
seperti apa yang kita pikirkan??
Tak selalu tepat apa yang kita pikirkan, kita hanya akan
mendapat jawaban tentang siapa sebenarnya ia ketika kita telah mengenalinya.
Nah, sejak itulah mungkin kita berhenti mengaguminya. “dia sama sepertiku”.
Bisakah orang lain mengagumi kita?? Bisa.
Bisakah orang lain tetap mengagumi kita??
Perlu perubahan mendasar pada diri sebelum melontarkan kata
‘bisa’ pada pertanyaan kedua.
Kunci pertama yang bisa kita pegang adalah, jaga jarak
dengan orang disekitar kita. Buat sekitar kita hanya mengenal apa yang perlu
mereka kenal tentang kita. Dan cukuplah Allah yang tahu semua keluhkesah kita,
tangis kita, derita kita, perbuatan kita. Ceritakanlah hanya pada-Nya.
Kunci kedua adalah keistiqamahan. Istiqamah dengan apa yang
mereka kagumi. Pada saat ramai ataupun sepi. Dan apalagi yang orang lain kagumi
selain kemuliaan akhlak seseorang.
Ketiga, jangan pernah minta untuk dikagumi orang lain.
Dan, siapa yang telah di daulat memenuhi kriteria itu????
Ya, dialah yang harus kita kagumi pertamakali
Dialah yang harus kita ikuti tindaktanduknya.
Dialah Rasulullah SAW. Wa Allahu 'alam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar